tes menulis tentang cinta,,hasil tugasQ

ini contoh tugas anak psikologi UNS lho…. haghaghag…..
tpi sbenerx aq jg g tw apakah bsa berguna atw g….
silahkan membaca untuk yg berkeinginan……

klo takut sakit mata,,,g jg gpp….
makasiiiiii!!!!

Terdapat banyak pendapat tentang cinta. Mulai dari masyarakat awam, ahli filsuf, penulis, pelukis, sampai seorang ilmuwan yang menerangkan cinta dengan kata-kata mereka sendiri. Cinta, gabungan lima huruf yg mengandung berjuta makna. Itulah misteri cinta, bagai kabut yang tak tergenggam, karena hanya bisa dirasakan. Salah satu bentuk kutipan lain yang menjelaskan makna cinta yaitu “Life without love is like a tree without blossom and fruit” dari Kahlil Gibran. Menurut Kahlil Gibran pula, cinta adalah emosi yang paling diinginkan oleh setiap manusia. Paling diinginkan, dapat bermakna sesuatu yang paling hakiki yang dimiliki dan wajib hadir dalm kehidupan manusia.

Pendapat lain tentang cinta yaitu reaksi emosinal yang sama dikenalnya dan sama mendasarnya dengan rasa marah, kesedihan, kegembiraan, dan rasa takut (Shaver, Morgan, & Wu, 1996). Banyak orang mungkin mempertanyakan mengapa ada cinta? Cinta pasti ada. Hal ini karena…
1. Cinta dikenal oleh semua kebudayaan manusia.
Mulai dari kebudayaan-kebudayaan kuno di Mesir, India hingga Cina mengabadikan cinta dalam berbagai prasasti, monumen hingga legenda. Di masa modern, konsep tentang cinta bahkan lebih terasa dalam kehidupan sehari-hari. Kebudayaan populer (pop culture) seolah menjadikan cinta bagian dari “kemanusiaan” itu sendiri.
2. Cinta tampil dalam kata-kata di semua bahasa dunia.
Beberapa bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, bahkan memiliki pilihan kata yang lebih banyak (misalnya kasih, sayang, asmara, dan cinta) dalam mengungkapkan konsep cinta (Love) dibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa modern. Sedangkan Bahasa Yunani yang merupakan sumber dari semua bahasa di Eropa membagi cinta dalam beberapa kata yang sekaligus mewakili suatu tingkatan konseptual tertentu : eros, philia, agape,dsb.
3. Peradaban ribuan tahun manusia yang mengenang cinta dalam filsafat, sastra dan seni akan terlihat sangat bodoh bila ternyata cinta tak pernah ada. Para filsuf, pujangga dan seniman dari seluruh dunia yang membentuk peradaban patut dikecam dan dikutuk karena turut bertanggung jawab atas penyesatan secara kolosal pemikiran manusia.
4. Jutaan orang yang jatuh cinta harus menjalani perawatan serius karena mengalami delusi dan halusinasi bila cinta merupakan gejala kejiwaan yang menyimpang. Karena itu, cinta memenglah suatu penyakit yang membahayakan namun merupakan hak asasi manusia paling dasar.

Menurut Sternberg, cinta adalah sebuah kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita dan sebagainya..

Sternberg terkenal dengan teorinya tentang segitiga cinta (bukan cinta segitiga). Segitiga cinta itu mengandung komponen:
1. Keintiman adalah elemen emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust) dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu, dan ada keinginan untuk bergandengan tangan atau saling merangkul bahu.
2. Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.
3. Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.
Menurut Strenberg, setiap komponen itu pada setiap orang berbeda derajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen (lihat tabel). Dari kombinasi ketiga komponen tersebut, akan didapatkan 8 jenis cinta (yang menggambarkan kondisi ekstrim dari kombinasi komponen tersebut). Kombinasi dari ketiga komponen ini tergambar dalam suatu model segitiga cinta (triangular model of love) dari Sternberg. Berikut gambar segitiga cinta tersebut :

2.3.2 JENIS-JENIS CINTA

Dari penjabaran medel segitiga cinta Sternberg, dapat digolongkan jenis-jenis cinta, yaitu :
1. Liking (suka). Rasa suka muncul saat seseorang hanya mengalami komponen keintiman saja, tanpa adanya hasrat dan komitmen. Istilah suka disini lebih menggambarkan kepada perasaan dan pengalaman dalam hubungan persahabatan.
Contoh :Tono merasa cemburu karena Dewi lebih sering meluangkan waktu bersama-sama Riko. Ia merasa sangat terganggu dengan hal itu. Karena tak tahan lagi, Tono mengemukakan apa yang dirasanya, dan Dewi menjawab, “Tono, Kau salah. Riko adalah sahabatku. Aku suka bersamanya, beraktivitas dengannya, berbincang dengannya. Tapi Aku tidak cinta padanya. Aku tidak berencana menghabiskan hidupku dengannya. Ia hanya temanku, dan tak lebih dari itu.“
2 Infatuated (tergila-gila). Cinta jenis ini sering disebut sebagai cinta pada pandangan pertama. Cinta ini juga yang nantinya akan memunculkan obsesi terhadap orang yang dicintai, sebagai obyek yang diidealkan, bukan sebagai dia yang sebenarnya. Cinta ini muncul dari dorongan hasrat tanpa ada keintiman dan keputusan/komitmen. Karena itu, secepat cinta ini bisa muncul, secepat itu pula ia bisa menghilang.
Contoh : Joni selalu duduk di belakang Rini di kelas statistik. Sejujurnya, Joni sangat tidak suka dengan pelajaran statistik, namun tidak terhadap Rini; Joni benar-benar tergila-gila kepadanya. Selama kuliah statistik, Joni lebih sering memandangi Rini ketimbang papan tulis. Rini pun sadar akan hal itu dan kini ia mulai merasa terganggu karenanya. Tiap kali Joni mencoba mengajaknya bercakap-cakap, Rini selalu menghindar. Namun Joni tak patah arang.
3 Empty love (cinta kosong). Cinta seperti ini berasal dari komitmen untuk mencintai seseorang tanpa adanya keintiman dan hasrat. Empty love biasa ditemui pada hubungan yang sudah berjalan dalam waktu yang lama dan sudah kehilangan keterlibatan emosional dan ketertarikan fisik. Pasangan yang dijodohkan juga bisa mengalami hal semacam ini.
Contoh : Wahyu dan Dian telah menikah selama 28 tahun. Dian sendiri telah berpikir untuk bercerai, namun Ia selalu menahan keinginan tersebut, karena takut tak bisa hidup sendiri setelah perceraian. Menurut Dian, Wahyu selalu sibuk dengan kerja. Hasrat yang dulu mereka pernah rasakan, entah mengapa kini menghilang. Mereka juga jarang berbicara akrab lagi. Dian merasa hidupnya akan sepenuhnya kosong jika tidak ada anak-anak mereka.
4 Romantic love (cinta romantis). Cinta romantis muncul dari kombinasi antar komponen keintiman dan hasrat. Pasangan yang sedang berada dalam cinta jenis ini merasa terhanyut satu sama lain secara fisik dan emosional, dan komitmen menjadi hal yang tidak dipentingkan. Biasanya, pasangan telah menyadari bahwa komitmen merupakan hal yang tidak mungkin terjadi atau bisa dibicarakan di masa depan. Contoh paling terkenal adalah kisah cinta Romeo dan Juliet.
Contoh : Rani dan Roy bertemu di tahun akhir SMU mereka. Awalnya, mereka berdua adalah sahabat dekat, namun lama kelamaan hubungan pun mulai bergeser menjadi hubungan yang lebih romantis. Di satu sisi, mereka menyenangi setiap waktu yang dihabiskan berdua. Di sisi lainnya, mereka belum siap untuk berkomitmen. Mereka berdua merasa masih terlalu muda untuk menetapkan pilihan. Akhirnya mereka pun terpisah, sebab Rani diterima kuliah di sebuah universitas di Depok, sedangkan Roy harus berkuliah di daerah Semarang. Setelah beberapa lama mereka terpisah, hubungan itu pun berakhir.
5 Companionate love (cinta persahabatan). Jenis ini muncul dari kombinasi antara keintiman dengan komitmen. Cinta ini pada dasarnya adalah sebuah komitmen persahabatan jangka panjang, yang biasa muncul dalam pernikahan dimana ketertarikan fisik (sebagai sumber utama hasrat) sudah menghilang. Kebanyakan cinta romantis akan berujung pada cinta sahabat, ketika hasrat mulai menghilang dan tergantikan oleh komitmen yang kuat.
Contoh : Susi dan Anwar telah menikah selama 20 tahun. Mereka telah melalui banyak pengalaman dalam rumah tangga; Anwar yang beberapa kali pindah kerja, Susi mengalami sakit parah, hingga menyaksikan teman-teman yang bercerai. Mereka juga memiliki banyak teman, namun mereka berdua menganggap pasangannya lah teman yang terbaik, yang bisa diandalkan saat dibutuhkan. Baik Susi maupun Anwar, kini tak lagi ada yang merasakan hasrat dalam hubungan pernikahan. Namun mereka tak pernah ‘mencari’ yang lain, sebab telah menemukan yang terpenting bagi mereka : mereka bisa berbicara atau melakukan apa saja tanpa takut akan mendapat kecaman dari pasangannya.
6 Fatuous love. Diterjemahkan sebagai cinta yang bodoh, berasal dari kombinasi hasrat dan komitmen tanpa keintiman. Cinta seperti ini sangat rentan akan masalah. Ketika hasrat mulai hilang, yang tersisa hanyalah komitmen, namun bukan yang telah teruji, melainkan komitmen yang baru seumur jagung usianya. Cinta jenis ini sering diasosiasikan dengan kehidupan pesohor di Hollywood, dimana pasangan bertemu, bertunangan tak lama setelah itu, menikah, lalu bercerai berapa lama kemudian.
Contoh : Kris dan Ane bertemu saat sedang berlibur di Bali. Keduanya baru mengalami kegagalan dalam hubungan percintaan; Kris baru membatalkan pertunangan, setelah sebelumnya dipecat dari pekerjaan, dan Ane baru bercerai, setelah mendapati suaminya berselingkuh. Keduanya sedang merasa sangat membutuhkan cinta, dan ketika bertemu, mereka seperti menemukan jodohnya. Mereka berdua melihat pertemuan ini sebagai jawaban atas kebutuhan mereka. Mereka pun lalu menikah di Bali. Setelah pulang liburan, mereka baru mulai mengenali diri pasangannya, dan mulai menemukan perbedaan-perbedaan lalu mengalami masalah. Ane ternyata tidak bisa menerima Kris yang seorang penulis puisi dengan penghasilan minim. Ane ingin mengurus rumah tangga dan Kris bekerja untuk menafkahinya, sedangkan Kris ingin Ane agar bekerja pula sehingga kebutuhan mereka tercukupi.
7 Consummate love (cinta utuh). Ketika ketiga komponen ada, muncullah cinta yang ingin dicapai oleh sebagian besar dari kita ini. Mencapai cinta yang utuh bisa menjadi hal yang sulit, namun lebih sulit lagi untuk menjaganya.
Contoh : Tri dan Sari dilihat teman-temannya sebagai pasangan yang sempurna. Mereka merasa dekat satu sama lain, masih menikmati seks yang menyenangkan-walau telah 15 tahun menikah, serta tak bisa membayangkan kehidupan bersama dengan orang lainnya. Mereka telah melewati beberapa badai dalam perkawinan, dan merasa bahagia dengan hubungan serta pasangannya.
8 Nonlove. Absennya ketiga komponen akan memunculkan nonlove. Hubungan antar pribadi kita; interaksi dengan orang sekitar, masuk dalam golongan ini. Begini gambarannya:
Contoh : Martin setiap hari melihat Ria, sekretarisnya, sedang bekerja. Mereka berinteraksi satu sama lain secara profesional, dan tak ada yang merasa suka satu dengan yang lain. Mereka juga tak merasakan kenyamanan ketika berbicara tentang masalah pribadi, sehingga mereka sengaja hanya berhubungan untuk masalah pekerjaan.

Pada remaja, diharapkan mereka mulai mengenali cinta melalui hubungan yang mengandung komponen keintiman. Mulai dari tahap perkenalan, lalu menjadi teman akrab, lalu sahabat. Pada tahap persahabatan, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis kelamin, diharapkan berkembang perasaan hangat, kedekatan dan emosi-emosi lain yang lebih kaya. Dalam hubungan antar jenis, persahabatan dapat berkembang dengan komitmen pacaran. Pada tahap pacaran ini keintiman dapat muncul komponen gairah dengan proporsi yang relatif rendah.
Pada pasangan yang telah dewasa, bila faktor-faktor emosional dan sosial telah dinilai siap, maka hubungan itu dapat dilanjutkan dengan membuat komitmen perkawinan. Dalam perkawinan, diharapkan ketiga komponen ini tetap hadir dan sama kuatnya.

Pada budaya tertentu, komitmen dianggap sebagai kekuatan utama dalam perkawinan. Karena itu banyak perkawinan (dalam budaya tersebut) yang hanya dilandasi oleh komitmen masing-masing pihak pada lembaga perkawinan itu sendiri. Perkawinan dipandang sebagai keharusan budaya dan agama untuk melanjutkan keturunan, atau karena usia, atau untuk meningkatkan status, atau sebab-sebab lain. Perkawinan seperti ini akan terasa kering karena baik suami maupun istri hanya menjalankan kewajibannya saja.

Variasi lain, perkawinan hanya dianggap sebagai lembaga yang mensahkan hubungan seksual. Perkawinan semacam ini kehilangan sifat persahabatannya, yang ditandai dengan tidak adanya kemesraan suami istri, seperti makan bersama, berbincang-bincang, saling berpelukan dan sebagainya.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, pola hubungan cinta seseorang sangat ditentukan oleh pengalamannya sendiri mulai dari masa kanak-kanak. Bagaimana orang tuanya saling mengekspresikan persaan cinta mereka (atau malah bertengkar melulu), hubungan awal dengan teman-teman dekat, kisah-kisah romantis sampai yang horor, dan seterusnya, akan membekas dan mempengaruhi seseorang dalam berhubungan. Karenanya setiap orang disarankan untuk menyadari kisah cinta yang ditulis untuk dirinya sendiri.

Selain jenis cinta menurut Sternberg tersebut, beberapa ahli psikologi sosial lain membagi cinta ke dalam 6 jenis. Keenam jenis tersebut ditukjukkan disini bersama dengan istilah Yunaninya. Jenis- jenis yang berbeda ini mempresentasikan sikap-sikap yang cukup berbeda mengenai hubungan interpersonal.
1. EROS : romantic and passionate love (cinta membara)
Asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta. Eros adalah jenis cinta berwujud fisikal, romantis dan erotis. Para penganut cinta erotis ini percaya, cinta pada pandangan pertama. Mereka juga punya ketertarikan kuat terhadap penampilan fisik disertai emosi dan komitmen kuat terhadap pasangannya. Jenis cinta ini, banyak dialami remaja. Cinta eros menggebu dan berani mengambil resiko. Dalam pacaran, mereka menganggap penting ciuman dan pelukan. Biasanya kehangatannya kamu rasakan sampai tiga bulan pertama. Inilah saatnya, dunia rasanya bertaburkan bunga.
2. LUDUS : game playing love (cinta main-main)
Cassanova, si pangeran playboy merupakan salah satu contoh nyata penganut cinta ludus, jenis cinta yg penuh dengan permainan, godaan dan cumbu rayu yang tak ada hentinya. Penganutnya tidak pernah serius dalam soal cinta. Mereka mudah sekali bosan dengan orang yang awalnya disukai yang telah “menyerah” setelah berhasil ditaklukan oleh mereka dalam pengejaran tanpa lelah. Posistifnya penganut ludus ini penuh percaya diri. Karena untuk melakukan permainan cinta memang diperlukan kepribadian yang kuat. Mereka harus percaya diri, agar pandai membohongi pasangannya. Jenis cinta ini bersifat dangkal dan mudah beralih.
3. MANIA : combination of ludus and eros (cinta posesif atau menuntut)
Jenis cinta ini tidak terlalu sulit ditemui karena banyak penganutnya. Mania adalah cinta yang obsesif, penuh cemburu, suka menguasai dan tergantung sama pasangannya. Cinta mereka kebanyakan merusak. Cinta gabungan eros dan ludus ini menuntut perhatian ekstra dari pasangannya. Dunia kiamat bila mereka sampai putus cinta. Jenis cinta ini dapat dirasakan, saat kamu sudah merasa takut berpisah, cemburuan dan posesif. Tahapan ini mengubah hubungan menjadi nyata. Makin banyak yang kamu ketahui tentangnya, makin kamu menyukainya. Masalahnya, kamu selalu setuju mengerjakan apa saja yang dia inginkan, sebaliknya kamu tidak pernah membiarkan dia melihat ketidaksempurnaan pada dirimu.
4. STORGE : friendship love (cinta karib)
Witing tresno jalan saka kulina, pribahasa ini paling pas buat jenis cinta yang tumbuh perlahan, karena melalui pengalaman bersama. Cintanya muncul dari sebuah persahabatan, sehingga mantap, membumi dan diharapkan dapat bertahan lama. Biasanya, jenis cinta ini dialami oleh mereka yang sudah berpacaran selama 6-12 bulan. Orang sering menyebut “Kekasih saya sahabat terbaik”. Tapi jangan khawatir, asmaranya tak lagi menggebu, karena kamu tetap merasa bahagia saat bersama-sama. Bila kamu kacau, pasangnmu tidak akan kaget. Sebaliknya kamu juga tidak selalu setuju dengan pendapatnya, hingga kadang terlibat dalam 1 atau 2 pertengkaran hebat.
5. PRAGMA : combination of storge and ludus (cinta logika)
Jenis cinta ini biasanya dianut mereka yang punya kepribadian dewasa dan matang. Orang pragmatis adalah orang yang realis dan praktis. Karena itu, penganut cinta pragma pun begitu. Memutuskan sesuatu tanpa imbuhan romantisme sama sekali. Pragma yang rasional dan penuh perhitungan, merupakan gabungan storge dan ludus.
6. AGAPE : combination of eros and storge (cinta tidak mementingkan diri sendiri)
Agape yang selalu memberi tanpa pamrih, gabungan eros dan storge. Jenis cinta ini menunjukkan pada cinta yang kekuatannya melebihi ego dan fisik semata. Inilah cinta yang tidak mementingkan diri sendiri sama sekali. Seseorang yang dengan setia mengurus kedua orang tuanya atau anak cacat, adalah perwujudan cinta Agape. Mungkin pada cinta ini muncul kalimat, “Hanya memberi tak mengharapkan kembali”. Karena merupakan perwujudan cinta yang tertinggi. Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974). Agape ini adalah tingkatan cinta yang paling tinggi. Agape dapat berarti juga pada kasih Tuhan, kasih yang tidak mencari atau menuntut balasan.

Berdasarkan pembahasan di atas, cinta dapat dipandang sebagai suatu penyakit yang menarik namun rumit dan unik. Mungkin rumah sakit dan klinik kesehatan harus menyediakan unit pelayanan khusus untuk menangani begitu banyak penderita “Love Syndrome” kronis. Spesialisasi tentang penyakit cinta harus dikaji secara mendalam melalui kajian khusus dalam berbagai jurnal kedokteran dan psikologi. Cinta mungkin menjadi epidemi paling serius dalam sejarah eksistensi manusia. Namun tetap saja, cinta menjadi kajian yang tak akan habis dibahas hingga akhir masa.

puisi orang

Sejenak kawan cobalah pahami
Makna dari semua ini
Terlalu banyak air mata yang jatuh
Ratapi kesedihan kita

Mungkin ini sebuah peringatan
tentang sebuah manusia
yang telah merubah hakikatnya
dan melupakan sang kuasa

semua ini takkan berhenti
jika keangkuhan masih bertahta
jika keajaibannya terabaikan

Segeralah bersujud kawan
Sebelum semuanya tlah sia2
Itu yg terbaik bwt hidup kita

Hidup ini bagaikan sebuah gunung
Terbuka dan terlihat jelas
Mencari cahaya bagi yang tersesat